Selametan

PARMAGZ―JAKARTA, selama enam hari, kampus Paramadina diramaikan dengan acara “Selametan” ala anak Desain. Bukan selametan yang biasanya ada nasi kuning dan pengajian, tapi selametan dengan koleksi karya mahasiswa yang dipajang di Aula Nurcholis Madjid. Pameran ini dimulai sejak 3 hingga 8 Juli 2010.

Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan yang dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai kampus: Institut Kesenian Jakarta, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Pelita Harapan, Inter Study, dan civitas akademika Universitas Paramadina.

Animo pengunjung bertambah besar dengan adanya Seminar “Masa Depan Desainer Muda Indonesia”, yang menghadirkan pembicara ternama, Eka Sofya (FDGI), Danu Widhyatmoko (DGI), Ratno Suprapto (Universitas Parmadina), dan Arief Adityawan (Universitas Tarumanagara). Acara yang tak kalah seru di hari berikutnya (06/07) adalah diskusi dan pemutaran Film Paranoia di selasar aula.

Ada yang beda dengan pameran kali ini. Pasalnya karya-karya yang dipamerkan merupakan hasil mahasiswa diluar tugas kuliah. Sketsa tangan, lukisan-lukisan, video, dan instalasi merupakan objek yang dipamerkan. Dari Semua objek pameran, yang paling menarik perhatian adalah The Anger, karya Guggy Rayendra. Karya empat dimensi ini boleh dipukul bahkan ditendang oleh pengunjung yang hadir untuk meredakan amarah. Objek yang terbuat dari seng berbentuk kubah itu pun hampir tidak berbentuk ketika pameran usai.

Tiavita Herdiana (2007), ketua pelaksana pameran, menerangkan bahwa terselenggarnya pameran bertajuk “Selametan” adalah yang pertama sejak tahun 2005 dengan target pengunjung akademis dan non akademis. Dengan kurasi dari 23 mahasiswa, Selametan merupakan ajang unjuk kebolehan dan merupakan inisiasi untuk pameran serupa di tiap tahunnya. “Pameran (Selametan, red) ditujukan untuk memotivasi mahasiswa desain membangkitakan budaya berkarya, dan percaya diri bahwa karya yang mereka hasilkan diapresiasi oleh banyak orang.” pungkasnya. [Hekso]

Sumber: Parmagz Laboratorium Jurnalistik